Salam Untuk Drupadi Masa Kini

Kisah mana lagi yang ingin kau bagi? 

Bukankah duka dan derita tak untuk dibagi? Sebut saja Drupadi, perempuan yang rela menjadi istri kelima lelaki.

Apakah perempuan untuk dibagi? Bukankah mereka lebih suka membagi? Atau, sebut saja semua yang membuatmu lebih mengerti.

Soal berbagi tak perlu ditanya lagi, bukan jago strategi, tapi perempuan lebih ahli untuk mengerti.

Adakah kini? Perempuan yang rela harga dirinya dipertaruhkan di meja judi? 
Yang rela membagi cinta dan kasihnya untuk kelima suami?

Drupadi lebih memilih diam, lalu mencoba untuk mengerti. Ia iklas dilucuti, dihadapkan pada persoalan ratusan hati.

Lalu, apakah kini lahir kembali Drupadi yang seperti ini?

Atau justru, yang lahir bukanlah Drupadi yang asli?

Ada yang bilang, kini sudah banyak tiruannya di negeri ini. Duduk di kursi gedung tinggi, dan berjiwa sosialita tinggi.

Lalu apakah ini bisa disebut reinkarnasi model kini? Bukankah mereka juga suka membagi? Yang tak pernah meminta untuk mau berbagi.

Bukankah harga diri mereka juga dipertaruhkan di meja-meja? Bahkan meja dari para pejabat tinggi?
Drupadi berbeda, ia dilempar dalam nafsu setiap angka keluaran meja judi. 

Kesedihannya selalu ia tutupi, bahkan ia dilempar dihadapan para ksatria tinggi.

Tapi, kiranya bagi perempuan kini tidak, keberadaannya selalu tersembunyi, sekali keluar menjadi omongan terkini.

Ku kira, jaman yang akan menguji, seberapa tangguh Drupadi kini.

Komentar

  1. Ayo gan nulis lagi...Tulisannya sederhana dan mudah dipahami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Drupadi masa kini lebih terbungkus rapi
      Tidak merasa ngeri akan kehidupan nanti
      Kehidupan yang lebih hakiki
      Kehidupan di alam kekal nan abadi

      Hapus

Posting Komentar

Wayang dan sekitarnya