Sinta, Untukmu Segenap Keteguhan Yang Terbentang
Sinta .. Apa kabarmu? Sudah cukup lama ya aku tak menulis surat untukmu. Surat terakhir yang kutitipkan pada Hanoman kepadamu itulah yang menjadi dasar kerinduanku atas kepergianmu. Surat yang bungkusnya dari daun pandan itu yang kutitipkan untukmu. Apakah cinta itu selalu tentang pengorbanan? Lalu siapa yang berkorban dan apa yang dikorbankan untuk semua ini, Sinta? Kini jembatan yang diborong Hanoman dan teman-temannya masih dalam proses penggarapan, hampir 80% proyek itu telah dikerjakan. Aku terus mengejarnya, Sinta. Kalau cinta itu tentang pengorbanan, maka jembatan yang membelah lauatan itu tak akan mampu membendung ombak diantara Alengka dan Ayodya. Sinta, cinta itu tentang keiklasan, juga tentang keteguhan yang telah mengancamnya. Sinta, kesabaran dan keteguhanmu itulah yang membuat lautan tetap tenang walau karang selalu mengancam. Keiklasanmu lah yang menopang kaki-kaki kawanan Hanoman itu, kaulah penguat bebatuan yang membentang itu. Sinta, dilautan aku se...